Lean Project Delivery System (LPDS), yang sudah terbukti menjadi metode yang sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas konstruksi. LPDS yang merupakan hal baru dalam industri konstruksi, menerapkan sistem ini bukanlah hal yang mudah, disisi lain Desain dan Konstruksi Virtual (VDC) juga membuka peluang baru bagi industri konstruksi untuk membuat proses konstruksi memiliki peningkatan performance yang signifikan, dengan proses pengerjaan yang terbukti lebih cepat. Menggunakan potensi VDC untuk melengkapi LPDS secara efektif adalah sebuah terobosan baru dalam sebuah proyek kontruksi.
LPDS dikembangkan sebagai filosofi untuk meminimalkan pemborosan (waste), meningkatkan nilai (value) dari sudut pandang pelanggan, dan mencapai kesempurnaan melalui perbaikan terus-menerus (continuous improvement).
Ballard yang mempelopori pengembangan LPDS dengan memperkenalkan konsep lean dalam empat fase
- Tahap pendefinisian proyek, (project definition)
- desain lean, (lean design)
- pasokan lean,( lean supply)
- dan perakitan lean dalam konstruksi (lean assemblyin construction)
Fitur utama dari LPDS adalah manajemen proyek sebagai proses yang menghasilkan nilai, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam perencanaan dan desain, dengan alur kerja yang handal melalui pengoptimalan, penggunaan pull system yang sudah diperbaharui, dan perbaikan terus menerus.
COMET LPS (Communication, Collaboratin, Commitment, Empathy-Last planner system) value stream mapping (VSM), Lean Project Delivery (IPD), Just in Time (JIT), target value design (TVD), set based design (SBD), dan sort, set order, shine, standardize and sustain (5S) adalah tools yang sering digunakan untuk mengimplementasikan LPDS di keempat fase.
LPDS memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola proses konstruksi dan setiap individu yang terlibat secara efisien karena struktur implementasinya yang memberikan keterlibatan awal semua pemangku kepentingan proyek termasuk para pekerja kontruksi dari tahap perencanaan dan desain, dan budaya akan menjadi kolaborasi yang baik.
Sekalipun sudah menjadi metode yang terbaik, LPDS masih mempunyai hambatan selama pengerjaan, dan Untuk mengatasi hambatan implementasi ini, dapat memanfaatkan fitur dari VDC seperti automation, pengembangan alternatif secara cepat pada tahap desain dan perencanaan, komunikasi online, dan visualisasi yang lebih baik. Hal ini dapat berdampak besar pada melaksanakan LPDS secara efektif.
Mempertimbangkan manfaat yang dapat diperoleh dengan menggabungkan VDC dan lean, banyak peneliti yang sudah mengevaluasi sinergi antara LC dan VDC untuk implementasinya yang efisien. Dalam penelitian ini, produk, proses, dan model organisasi dikembangkan di lingkungan VDC untuk memfasilitasi implementasi prinsip lean dalam proyek konstruksi. Adapun kebutuhan untuk menggabungkan aspek VR yang imersif ke dalam metrik interaksi VDC.
Fungsionalitas VDC dieksplorasi berdasarkan yang dijelaskan oleh Rischmoller et al. Improvement yang dapat di terapkan atas penggabungan VDC pada LPDS adalah:
- pada organisasi dan pengendalian aktivitas kerja dalam sebuah proyek.
- Sistem proses pengerjaan di ibaratkan sebagai sistem produksi barang
- Throughput, dan waktu siklus dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja proyek.
- Visualisasi desain secara real-time, proses, dan status proyek saat ini dapat memberikan wawasan mendalam untuk memastikan strategi manajemen proyek yang lebih baik.
Penyelarasan tujuan klien dan tujuan proyek harus dipastikan sehingga produk akhir memenuhi kebutuhan pelanggan dan dicapai dengan meningkatkan komunikasi
Dengan adanya metode terbarukan dan lebih mengikuti perkembangan zaman akan membantu kita dalam segala aspek kehidupan, sama halnya dengan metode ini yang akan sangat bermanfaat bagi para kontraktor dari sekala kecil maupun proyek besar yang melakukan implementasi Lean Project Delivery System (LPDS).