Definisi Lean Construction

A management philosophy defined by the ideal it pursues, the principles followed in pursuit the ideal and methods used to implement the principles.” 

-Herman Glenn Ballard PhD, founder LCI

 

“Lean Construction is an amalgamation of a contextual production model emerging from attempts to solve industry-specific problems in construction, and the application of generic Lean production principles, methods and tools, originated in car manufacturing.” 

-Prof. Lauri Koskela, founder LCI.

 

“Lean Construction adalah integrasi 11 prinsip beserta metode dan tools turunannya yang didasari sistem produksi Toyota yang jika diimplementasikan dengan “Right First Time” sesuai langkah yang benar, bisa cepat dan signifikan meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi, mencegah overrun budget dan overrun schedule suatu Proyek dan Perusahaan/Korporasi karena waste dan losses di tahap initiating, planning, executing, monitoring and control, hand over, operation and maintenance , baik core process maupun supporting process bisa diidentifikasi dan dieliminasi dengan tools dan method yang sesuai.

-Ir. Budi Utomo IRCA RLA CBA SSBB; Founder LCII

OPTIMALISASI APLIKASI BIM 4D DAN 5D

Saat ini, berbagai software BIM banyak digunakan di berbagai proyek di Indonesia. Tetapi pemilihan aplikasi yang tepat pada setiap siklus konstruksi menjadi poin kritikal dan tantangan dalam implementasi BIM. Siklus sebuah proyek dari tahap perencanaan, tahap desain, tahap konstruksi, dan tahap operasi dan maintenance mempunyai ciri khas kegiatan masing-masing. Pemilihan software yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik kegiatan dari setiap tahap tersebut. Pemilihan aplikasi yang tepat sangatlah penting untuk kesuksesan keseluruhan proyek tersebut.

Sudah banyak kupasan dan artikel mengenai implementasi BIM pada tahap perencanaan dan desain, baik untuk beauty contest maupun kolaborasi diawal antar disiplin, owner, kontraktor dan subkon. Baik yang menggunakan support Big Data & Analytic, VR (virtual reality), AR (augmented reality), 3D scanning, Artificial Intelligence (AI), UAV Drone, 3DR Site Scan, Pix4D, LOD Planner, Autodesk Revit, Tekla, ArchiCad, Sketchup, Solidworks, BIM 360, Glodon dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana dan apa dengan aplikasi BIM yang diperlukan pada tahap konstruksi, operasi dan maintenance?

Pada kesempatan ini, penulis akan membahas implementasi BIM pada tahap konstruksi. Pada tahap ini, baik BIM 4D atau BIM 5D sangat penting dalam mendukung dan memberi manfaat pada pelaksanaan konstruksi.

Apa saja yang bisa dilakukan BIM pada tahap pelaksanaan konstruksi?

Mayoritas industri konstruksi di Indonesia masih fokus BIM pada tahap desain dan perencanaan. Sedangkan BIM pada tahap eksekusi konstruksi masih belum banyak diaplikasikan. Aplikasi BIM pada tahap ini sebenarnya juga sangat kritikal untuk keberhasilan suatu proyek, karena kontrol terhadap suatu proyek atau konstruksi sangat diperlukan agar BIM desain dan perencanaan bisa tereksekusi optimal.

Bila pada tahap perencanaan dan desain tidak “right from the first time” akan berdampak besar pada tahap eksekusi konstruksi di lapangan. Sebaliknya, jika perencanaan dan desain sudah benar, tapi eksekusi konstruksinya tidak tertangani dengan baik, akan berdampak besar pada keberhasilan proyek. Untuk itul diperlukan aplikasi BIM 4D dan 5D yang fokus pada manajemen proyek dan manajemen konstruk si agar proyek bisa lebih efektif, effisien dan mengurangi banyak pemborosan karena tidak terintegrasi.

proplanner

proplanner sebagai solusi BIM di fase konstruksi

proplanner merupakan suatu sistem yang bisa membuat project bisa menjadi tepat sasaran baik dari segi waktu, progress dan kualitasnya sendiri, selain itu proplanner juga merupakan aplikasi untuk mengimplementasikan siklus kerja berdasarkan pada Last Planner System(LPS) untuk pemantauan dan pembuatan rencana mingguan, sedangkan BIM adalah suatu model yang di dalamnya merupakan informasi bangunan yang tidak hanya terdapat desain bangunan saja, namun data mengenai sifat komponennya, pemeliharaan dan konstruksi juga terdapat di dalamnya.

Apa sajakah bagian-bagian yang terdapat pada fitur proplanner?

proplanner dirasa mampu menjadi solusi untuk Building Information Modeling (BIM) di fase konstruksi karna proplanner di fitur aplikasinya yang melalui gadget atau mobile phone sudah terdiri dari 4 bagian-bagian seperti Task, Constraint, Task yang tertunda dan Work Breakdown Structure yang berjalan. 

Berikut ini merupakan 4 bagian-bagian tersebut;

  1.       Task

Meninjau rencana mingguan, yang di sajikan di setiap hari nya melalui smart device dari Last Planner

  1.       Constraint Analysis

Memasukan Constraint dan melakukan tracking terhadap progress constraint

  1.       Task yang tertunda

Meninjau tugas yang terlambat, sudah berapa lama terlambat, dan keterangan dari alasan keterlambatan

  1.       Work Breakdown structure

Kontrol progress oleh tim Konstruksi yang sampai tingkat detail

Secara spesifik proplanner juga dapat;

  • Menetapkan orang-orang yang bertanggung jawab atas tugas tersebut 
  • Mendeteksi dan melakukan input terhadap constraint pada aktivitas yang memerlukannya
  • Menghasilkan rencana kerja mingguan berdasarkan apa yang akan dieksekusi pada periode tertentu

Dengan adanya app proplanner ini dirasa dapat untuk membuat Building Information Modeling (BIM) menjadi berjalan lebih baik lagi di kontruksi yang dimana pro planner dapat memantau serta membuat rencana mingguan dan bim juga dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi, dimana BIM dapat membuat proses desain dan konstruksi menjadi lebih ramping dan praktis, selain itu penghitungan menjadi lebih akurat serta menghindari kesalahan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Sehingga proplanner menjadi solusi yang baik untuk Building Information Modeling (BIM) di fase konstruksi ini karna dapat membuat project di konstruksi berjalan dengan lebih efektif dan efisien. 

 

Prinsip BIM

Value dan Waste pada lean BIM construction

BIM atau Building Information Modeling merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan serta mengelola data bangunan pada siklus project yang akan dikerjakan. Secara garis besarnya BIM merupakan suatu konsep proses dimana informasi model bangunan yang akan segera dibangun.

Sedangkan Lean Construction atau yang biasa dikenal dengan konstruksi ramping merupakan suatu pendekatan berbasis produksi untuk deliver proyek. yang sangat berguna pada proyek yang kompleks, memiliki ketidakpastian yang tinggi dan progressnya cepat.

Pada dasarnya Lean Construction ini merupakan sebuah metode kerja yang akan berfokus pada suatu proses dari metode itu sendiri. Dengan cara memaksimalkan value dan waste yang minimal pada suatu konstruksi.

Value dan waste pada lean bim construction

  • Value

Merupakan suatu nilai yang terdapat pada suatu produk tertentu, dengan berbagai indikator yang sudah ditetapkan oleh konsumen, klien, owner, dll.

  • Waste

Merupakan suatu kegiatan yang menggunakan sumber daya, tetapi tidak mendatangkan serta menambahkan value atau nilai pada produk yang dikerjakannya.

Value dan waste sendiri menjadi penting karena pada dasarnya lean bim construction ini harus memperhatikan berapa keuntungan nanti yang akan didapat serta pemborosan yang nantinya akan terjadi bisa dihentikan agar suatu proyek yang dikerjakan dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Prinsip pada BIM sendiri jika tidak diterapkan dengan baik dan benar pun terkadang tidak luput atau tidak disadari akan menjadi membuang-buang  waktu serta pada akhirnya akan mengalami pemborosan (waste).

Pada dasarnya prinsip BIM adalah untuk memaksimalkan nilai (value) yang di tambah dengan fokus kepada suatu usaha untuk meminimalkan suatu pemborosan (waste) dengan menjaga semua nilai serta proses yang sudah di pertahankan sehingga nantinya menjadi suatu tujuan yang utuh dan menjadi hal paling utama yang harus disepakati dari awal hingga akhir.

Dengan demikian value dan waste menjadi hal penting yang harus dipikirkan atau direncanakan sejak awal agar suatu proyek yang akan dikerjakan atau dibangun dapat mendapatkan value yang maksimal dengan waste yang seminimal mungkin.

what is bim

What is Lean BIM?

BIM atau Building Information Modeling merupakan suatu teknologi yang dapat membuat satu atau beberapa model gedung virtual yang dibuat secara digital. Model ini dapat mendukung dari keseluruhan fase desain, analisis dan Kontrol yang memungkinkan dapat lebih baik dari proses manual.

Model desain yang sudah dibuat akan berisi geometri serta data akurat yang akan membantu kegiatan fabrikasi, konstruksi, serta pengadaan rangka dalam merealisasikan gedung yang akan dibuat.

Lean BIM merupakan teknik penerapan yang dapat meningkatkan produktivitas proses dari konstruksi, meningkatkan nilai proyek dan menghilangkan pemborosan (waste), dan segala sesuatu yang tidak akan menambah nilai pada produk akhir.

Ada beberapa proses dari BEP (BIM Execution Plan) yang dapat mengurangi pemborosan pada BIM diantaranya yaitu;

  • Scope Waste / Delegasi tugas tidak jelas
  • Model Waste / Over Modeling
  • Poor Design / Design yang buruk
  • Rework / Pekerjaan Revisi yang berulang-ulang karena kurangnya koordinasi
  • Waiting / Alur Workflow yang lama
  • BIM Admin / Beban BIM manager menjadi berat

Lean Construction adalah filosofi yang relatif baru. Memiliki tujuan untuk meningkatkan prediktabilitas dalam proyek konstruksi. Lean dapat mengidentifikasi serta dapat menghilangkan pemborosan atau waste, meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, waktu pelaksanaan dan menghasilkan proyek yang lebih aman serta lebih efisien.

Menerapkan Lean Construction dan Building Information Modeling (BIM) bersama-sama meningkatkan efisiensi jauh lebih banyak daripada ketika mereka diterapkan secara individual.

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menerapkan Lean BIM

  • Konstruksi BIM maupun Lean membutuhkan kepemimpinan di setiap fase.
  • Proses inti harus mempertimbangkan persyaratan Lean Thinking dan BIM.
  • Building Information Modeling (BIM) adalah tentang kolaborasi. Pada proyek BIM bahkan, perencana terakhir sangat penting untuk memastikan partisipasi dalam perencanaan dan peningkatan jangka pendek. Budaya kolaboratif yang kuat antara kontraktor dan rantai pasokan harus diterapkan.

Lean BIM merupakan gabungan antara BIM dan Lean Construction yang dimana mereka saling berkaitan untuk membuat proyek saling bekerja sama agar menghasilkan nilai (value) secara maksimal.

Lean BIM

Lean BIM Strategy

Teknologi Lean Building Information Modeling (BIM) sudah tidak asing lagi bagi para pekerja industri arsitektur dan konstruksi di dunia, terutama di Indonesia. Lean BIM sendiri juga mendapatkan respon yang sangat positif bagi penggunanya karena, di rasakan dapat mendatangkan keuntungan yang di dapatkan bagi para pekerja arsitektur dan konstruksi.

Lean Building Information Modeling (BIM) yang diterapkan di dunia konstruksi, baik itu untuk developer, konsultan atau pun kontraktor Lean BIM dapat serta dan mampu menghemat waktu pengerjaan, biaya yang dikeluarkan serta tenaga kerja yang dibutuhkan.

Namun masih banyak dari beberapa orang yang menganggap bahwa Lean BIM itu mahal dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga menjadi ketakutan atau ketidakmauan dalam mengimplementasikan Lean BIM di proyek.

Strategi dari Lean BIM sendiri yaitu;

  • Lean BIM dapat berkontribusi secara efisiensi yang lebih besar. Sesuatu yang akan disiapkan dan dilakukan dalam proyek akan menjadi bermanfaat.
  • Lean BIM dan Lean Construction memudahkan dan memahami apa yang dihargai oleh klien dan membawanya melalui proses desain dan juga konstruksi.
  • Lean BIM dapat menambah nilai, mengurangi biaya, dan aliran untuk nilai pasokan untuk material dapat di sederhanakan.
  • Lean BIM dapat meningkatkan aliran informasi dan komunikasi secara menyeluruh.

Ada beberapa alat untuk dapat mengimplementasikan lean BIM agar lebih efektif. Yang paling populer adalah Last Planner System (LPS). Yang pada prinsip dasarnya adalah dapat bisa meningkatkan keberhasilan pada konstruksi dengan mengurangi risiko serta ketidakpastian yang dapat saja terjadi selama fase perencanaan dan fase umum.

Selain Last Planner System (LPS) ada beberapa alat lain seperti Set-Based Design, Kaizen (Continuous Improvement), A3 Reporting, Value Stream Maping, Target Value Design, Visual Workspace, Kanban, Pull Schedule, 5S, Last Responsible Moment (LRM).

Lean BIM memberikan pandangan yang sangat berbeda dari model bangunan yang biasa untuk menggambar produksi dan pengguna lainnya. Pandangan yang berbeda ini dapat secara otomatis akan konsisten dengan didasarkan pada satu definisi dari setiap contoh objek.

digital

Manfaat dari Digital Construction

Berbicara mengenai konstruksi, terutama di Indonesia, tentunya mengingatkan kita pada banyaknya pekerjaan konstruksi yang sedang dikerjakan saat ini, baik dari pengerjaan gedung bertingkat, jembatan, bahkan jalur kereta cepat Jakarta – Bandung.

Digital construction merupakan suatu cara yang dilakukan oleh para pekerja konstruksi untuk membantu semua pekerjaan mereka dengan bantuan perangkat maupun piranti lunak digital, seiring dengan perkembangan teknologi di era digital.

Contoh konstruksi digital yang diterapkan adalah, sebelumnya gambar rancangan bangunan hanya ditampilkan secara 2D sekarang menjadi 3D. Kecanggihan gambar 3D adalah menampilkan tampilan 360 derajat dan database/properties material. Konstruksi digital begitu berkembang, kini bahkan sudah dikembangkan 4D yang dapat menyajikan integrasi dengan schedule, 5D yang dapat terhubung dengan data biaya dan anggaran serta 6D yang terhubung dengan aplikasi operation dan maintenance pabrik/fasilitas yang didesain.

Manfaat yang didapatkan dari penerapan digital construction ini, yaitu:

Terintegrasi

Pada industri konstruksi penerapan sistem digital mengharuskan sistem data yang terintegrasi. Jika dunia konstruksi tidak memiliki data yang terintegrasi maka akan sangat sulit untuk mencari sumber masalahnya ketika permasalahan terjadi. Maka sistem digital sangat diperlukan di dunia konstruksi.

Transfer data secara real time

Dengan terintegrasinya data maka transfer data dapat dilakukan secara realtime, pekerjaan pun menjadi lebih efektif dan efisien. Tanpa adanya delay waktu sehingga dapat meminimalisir kesalahan nantinya.

Kepuasan pelanggan

Dengan diterapkannya sistem digital ini maka kepercayaan pelanggan semakin tinggi. Sebagai contoh penerapan Building Information Modeling (BIM). BIM mampu menyederhanakan suatu pekerjaan teknis yang rumit ke bentuk sederhana sehingga mudah dipahami oleh owner.

Cepat dan akurat

Sebuah proyek harus dapat diselesaikan secepat mungkin dengan seakurat mungkin. Di zaman digital ini sebuah konstruksi sangat berkaitan dengan penggunaan software – software baru. Jika dulu untuk menghitung suatu volume pekerjaan sampai berhari – hari. Sekarang dengan software BIM dapat menghitung dengan cepat.

Digital Construction dapat mengubah cara kerja bagi pekerja konstruksi yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. selain itu Digital Construction juga sudah layak sekali digunakan di era digital seperti ini, dimana semua kebutuhan harus diselesaikan dengan waktu yang tepat pada waktunya.

proplanner

Keuntungan Proplanner digunakan di remote area

Proplanner merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan Lean Construction. Satu-satunya aplikasi yang mempunyai manfaat yang sudah terbukti di berbagai proyek dimana dapat mempercepat durasi dari project dan dapat menghemat biaya konstruksi dengan sangat signifikan.

Selain itu, proplanner juga dapat membuat project dapat menjadi tepat sasaran. Baik itu dari segi waktu, progress dan kualitasnya sendiri.

Remote Area merupakan suatu area atau tempat atau daerah yang jauh dari pusat peradaban, yang jauh dari teknologi terkini yang diciptakan, baik teknologi informasi atau apapun. Biasanya remote area ini berada di daerah pedalaman atau pelosok hutan. Baik sarana atau prasarana yang belum ada atau bahkan sudah ada tapi belum lengkap.

Proplanner hadir untuk mempermudah para pekerja yang berada di remote area khususnya para pekerja konstruksi. Proplanner sendiri memiliki beberapa keuntungan yang nantinya jika diterapkan di remote area dapat berdampak positif bagi area atau daerah tersebut. Beberapa keuntungannya antara lain yaitu safer, better, faster, cheaper, and all happy. Berikut penjelasannya;

Dashboard yang Fungsional dan Interaktif

Pengontrolan terhadap progress volume, jumlah jam kerja yang telah berjalan di proyek, jumlah material yang telah di gunakan, masalah dan kendala yang ada di lapangan, dan juga banyak dashboard lain yang akan sangat membantu dalam pengontrolan proyek dengan baik saat pengontrolan dilakukan tidak langsung berada di site.

Mobile Application yang dapat digunakan saat offline

Updating pekerjaan di site yang susahi sinyal sangatlah sulit, input data yang masih menggunakan aplikasi chat sederhana atau dengan cara yang konvensional, update dengan kertas juga menjadi tantangan yang besar di dalam proyek yang mengakibatkan laporan progress terlambat dan tidak sesuai actual. Proplanner menyediakan fitur mobile application yang dapat di gunakan oleh para Pelaksana Lapangan untuk melakukan update, dan bisa digunakan saat tidak ada koneksi internet.

Sistem Project Management yang mudah dimengerti

Sistem Project Management yang ada di Proplanner sudah di gunakan di dunia dan juga di Indonesia. Sistem Project Management yang ada di remote area harus mudah dimengerti dan dipahami agar informasi tidak terhambat dan menjadikan masalah yang ada di site menjadi tidak selesai.

Aplikasi dengan dasar Lean Construction dan Building Information Modeling (BIM)

Lean Construction dan BIM sekarang ini menjadi dua strategi utama dalam meningkatkan K3, efektivitas, efisiensi, produktivitas dari Industri Konstruksi di dunia. Proplanner dengan dasar penggunaan sistem Lean Construction dan BIM akan sangat membantu proyek dan juga perusahaan untuk mencapai peningkatan improvement yang diharapkan dari setiap proyeknya.

Proplanner menjadi sangat bermanfaat jika digunakan di remote area karna proplanner dapat berjalan lebih baik lagi di konstruksi tidak hanya memikirkan proyeknya saja tapi juga kepada para pekerja proyek tersebut sehingga baik dari segi proyek dan para pekerjanya sama-sama mendapatkan keuntungan dari penerapan proplanner yang diterapkan pada proyeknya.

digital construction

Digital Construction solusi nyata menghadapi Covid-19

COVID-19 menjadi suatu ancaman yang nyata bagi para pekerja konstruksi, dimana kasus dari COVID-19 ini semakin bertambah setiap harinya. Jumlah kasus yang ada saat ini sekitar 12.071 kasus yang tercatat. Sehingga mereka para pekerja dibidang konstruksi menjadi merasa was-was untuk datang ke suatu proyek yang sedang mereka jalani.

Sementara itu pekerjaan harus tetap berjalan seperti biasanya sehingga adanya pengurangan jumlah pekerja agar tidak terjadinya penularan. Sehingga proyek yang sedang berjalan tidak terhambat dengan adanya gejala seperti ini.

Digital construction merupakan sebuah solusi nyata dalam menghadapi COVID-19 ini. Dimana para pekerja bisa memanajemen model kerja disiplin yang dapat terintegrasi dari proyek Desain – Konstruksi, termasuk produk (fasilitas). Proses kerja serta organisasi dan pengorganisasian team desain – konstruksi juga tim operasional yang mendukung tujuan umum sebuah bisnis (konstruksi).

BIM atau Building Information Modeling merupakan salah satu digital construction yang mampu menjadi solusi dalam menghadapi COVID-19 ini, karena dengan adanya BIM pengguna dapat melihat koordinasi real time antara kontraktor dengan owner atau konsultan dengan mudah dimanapun dan kapanpun. BIM akan diupload di layanan komputasi awan (cloud computing)  yang dapat diakses oleh owner.

Selain itu BIM juga mampu memudahkan pengguna untuk berbagi dan sharing data serta menggunakan data, karena kita menggunakan satu data tunggal untuk bekerja sama secara online (cloud). Dan memudahkan kita sebagai pengguna untuk mengakses dimeja kerja maupun di lapangan.

Pemerintah juga telah menerapkan protokol pada jasa konstruksi yang mana protokol itu berisi;

  • Membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh pengguna jasa dan penyedia jasa
  • Menyediakan fasilitas pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi
  • Mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari COVID-19 oleh satuan tugas
  • Mengukur suhu semua orang pada setiap pagi , siang, dan sore yang dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi
  • Membuat kerjasama penanganan suspect COVID-19 dengan rumah sakit dan puskesmas setempat yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi
  • Menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar COVID-19 yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedia jasa pekerjaan
  • Melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor dan lapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi

Disamping adanya BIM sebagai solusi untuk implementasi Digital Construction tetapi menggunakan BIM yang terintegrasi dengan Lean Construction akan sangat memberikan dampak pada produktivitas dari konstruksi. Isolasi yang dilakukan membuat meeting menjadi terbatas jumlah peserta meeting dan durasi di meeting tersebut. Penggunaan tools yang dapat membantu membuat meeting menjadi lebih efisien dan efektif cepat tapi juga mengena menjadi sangat kritikal. Proplanner sebagai salah satu aplikasi Lean-BIM yang telah menggabungkan prinsip Lean Construction dan BIM sudah terbukti dapat membuat meeting menjadi lebih efektif dan efisien, dimana semua orang mencapai kolaborasi sampai ke tingkat detail tapi dilakukan dengan cepat tanpa butuh banyak peserta dari meeting tersebut. Dengan adanya aplikasi di handphone, akan sangat mudah untuk mengetahui dan melakukan update terhadap progress.

teknologi

Technology Construction and Management

Pembangunan dikota-kota besar terutama di Indonesia tidak akan luput dari yang namanya teknologi, teknologi yang semakin berkembang semakin maju dengan baik terutama di dunia konstruksi, tidak hanya dari teknologinya saja tetapi manajemen di dalamnya juga harus cukup baik agar dapat sejalan sesuai dengan ketentuannya.

Apa itu teknologi konstruksi?

Teknologi konstruksi adalah suatu alat atau teknologi yang dapat digunakan dalam membangun sarana dan prasarana yang dapat berguna nantinya bagi kehidupan dari manusia itu sendiri.

Dengan adanya teknologi konstruksi ini yang digunakan dalam kegiatan konstruksi maka akan dapat lebih memudahkan proses pembangunan sehingga dapat memiliki hasil yang lebih baik.

Apa itu manajemen konstruksi?

Sedangkan manajemen konstruksi adalah suatu ilmu yang akan mempelajari atau mempraktekkan dari aspek – aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi itu sendiri. Manajemen konstruksi dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang akan dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Peranan manajemen konstruksi itu sendiri pada industri konstruksi adalah sebagai layanan yang baik yang akan disediakan untuk dapat mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Pada tahap pra – konstruksi kita akan melakukan semua yang diperlukan oleh studi kelayakan dan penelitian. Kemudian nantinya akan datang desain dan perencanaan.

Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan dari penjadwalan yang didefinisikan sudah baik, pekerjaan nantinya akan dilanjutkan oleh pembangunan dan kontraktor untuk memulai membangun.

Teknologi konstruksi semakin hari semakin menjadi lebih mempermudah para pekerja terutama di bidang konstruksi dengan teknologi yang semakin maju ini negara akan semakin berlomba untuk menjadi yang terbaik dari segala bidang yang tadinya hanya menggunakan alat – alat manual sekarang sudah beralih ke digital serta alat – alat canggih lainnya seperti Augmented Reality (AR) dan drone.

Pembangunan dengan menggunakan sistem konstruksi dengan manajemen dan teknologi yang benar, akan dapat menjadikan tujuan dari pembangunan tersebut, sehingga nantinya akan menimbulkan rasa aman, nyaman, dan damai bagi semuanya di lingkungan sekitar pembangunan.

LinkedIn
Share
WhatsApp